Rabu, 02 September 2009

Segala puji bagi Allah, Dzat yang Maha Rahman dan Rahim, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Sholawat serta salam kita haturkan kepada Rosulullah Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, para shahabat dan orang-orang yang setia mengikuti sunnah beliau hingga akhir hayatnya.
Wa ba’du
Ikhwah fillah ………………….
Sesungguhnya akhir hidup yang paling indah adalah mati dengan menyandang syahadah dari Allah. Mati berkalang tanah, bersimbah darah dalam medan perang karena memulikan Allah, Rosul-Nya, Dien dan orang-orang yang beriman.
Ikhwah fillah ……………
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan… Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan… Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”(QS Al Insyirah : 5-8)
Dua kali Allah memberi penekananNya… Dua kali Allah meyakinkan kita… Bahwa “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan…” Bahwa kemudahan akan selalu membersamai kesulitan… Bahwa di setiap datangnya kesulitan, kemudahan selalu menunggu untuk hadir menyegerainya… Dan niscaya ini akan berlaku selamanya…Kapan saja… Dan bagi siapa saja… yang mengimaninya…
Mungkin… telah sering lisan kita menyebut-nyebut ayat ini…Bahkan mungkin… pun telah bosan telinga kita mendengar penyataan ini…Namun… sudahkah kita memaknainya sebagai bagian yang benar-benar menyatu dalam prinsip hidup kita??Sebagai sesuatu yang benar-benar meyakinkan kita tanpa ada sedikit pun celah keraguan di dalamnya??Ataukah hanya kita jadikan sekedar hiasan berlabel moto hidup yang mungkin sebenarnya juga tidak benar-benar kita yakini keniscayaannya??

Sebab jika seseorang sungguh-sungguh mengimani ayat Allah ini…Tak akan rela ia membiarkan dirinya begitu larut dalam kesedihan dalam waktu yang lama…Tak akan rela ia membiarkan dirinya menyerah hanya karena keberhasilan yang tertunda…Tak akan rela ia membiarkan dirinya putus asa hanya karena harapannya tak kunjung menjadi nyata…Tak akan rela ia membiarkan dirinya kecewa hanya karena orang-orang tak menghargai, bahkan menarik diri dan menjauh darinya…Tak akan rela ia membiarkan dirinya ragu dalam mengambil keputusan dan memulai langkah kecilnya…Tak akan rela ia membiarkan dirinya menjadi pesimis dan apatis akan masa depan diri dan pendapat orang-orang di sekitarnya…Tak akan rela ia membiarkan dirinya berkeluh kesah atas semua penderitaan dan kelelahannya…

Memang benar… bahwa melanjutkan perjuangan, rehat sejenak, ataukah berhenti di tengah jalan adalah sebuah pilihan…Sekali lagi, ini adalah sebuah pilihan…Tapi lupakah kita dengan motto hidup seorang mujahid…Bahwa seorang mujahid selalu mengambil pilihan tersulit bagi dirinya…Sebab itu akan menguji daya tahan dan kapasitas keimanannya…

“Ukhti…Terkadang waktu tidak memberikan ruang yang luas untuk terlalu banyak berpikir dan menimbang…
Yang akhirnya akan bermuara pada kebimbangan dan keraguan yang berkepanjangan…Karena…Kemampuan dalam menentukan pilihan itulah yang akan menentukan kualitas hidup kita…”

Bagi seorang pejuang…Kesulitan adalah tantangan…Kesedihan dan kelelahan adalah kenikmatan…Dan justru harta, anak,dan kekuasaan adalah ujian…
Bukankah…Bagi seorang pejuang…Hidup adalah perjuangan…Yang tak kenal jeda untuk rehat lama manjakan raga…Apalagi rasa aman dari kerikil kehidupan…Maka…Ketika pun segunung kesulitan telah berada di depan mata…Ketika pun harus berjuang sendiri di pedalaman belantara atau pun jauh dari saudara seiman demi menyambung nyawa dan asa…Ketika pun telah di ujung usia penantian namun tak kunjung bertemu belahan jiwa…Ketika pun ujian demi ujian menunda tergapainya cita dan amanah orang tua…Ketika pun tantangan amanah da’wah yang semakin berat seolah nyaris patahkan tulang punggungnya…Ketika pun bertubi kegagalan telah melanda…Tak akan mampu patahkan ghirahnya…Tak akan mampu hentikan langkahnya…Tak akan mampu putuskan asanya…Tak akan mampu goyahkan imannya…Sebab ia selalu yakin…Bahwa kemudahan dan kelapangan selalu membersamai setiap tantangan hidupnya…Bahwa kemudahan dan kelapangan akan selalu terbit menyegerainya…Jangan pernah berhenti untuk berharap… Sebab harapan itu memang benar-benar masih ada… Dan akan selalu ada…Jangan pernah takut untuk mulai melangkah… Sebab jarak jutaan mil tak akan mampu kita tempuh tanpa keberanian kita memulai langkah awalnya…Jangan pernah berhenti untuk berjuang… hingga lelah itu benar-benar lelah mengikuti perjuangan kita… Dan kita - umat Islam - tidak perlu lagi memilih... Dan memang tidak punya otoritas untuk memilih... Karena cukuplah Islam yang hanif ini sebagai pedoman...

” Jika seorang muslim ingin merasakan manisnya iman maka kerjakan tiga hal, yaitu Allah SWT. dan Rosul-Nya serta Jihad fie Sabilillah harus ia cintai melebihi apapun....”(Bukhari Muslim).

Ayo semangat, jangan pernah merasa dirimu sendiri....
Ingatlah Allah selalu bersama hamba2-Nya yang beriman

Lebih baik kita diam daripada bicara tapi tidak ada manfaatnya sama sekali...
Labih baik kita diam daripada kita mengomentari atas apa yang mereka bicarakan
Biarkan mereka menilai buruk kita dan cukup diamlah dan bersabarlah...

Biarkan mereka berkata sesukanya tentang kita tapi janganlah engakau marah
Bukankah orang yang kuat adalah orang yang kuat menahan amarahnya
Jangan pernah ada keinginan untuk membalasnya dengan kejahatan

Balaslah mereka dengan kebaikan dan doamu...
Terimalah dengan ikhlas dan doakanlah mereka
Karena bagaimanapun ia adalah saudaramu seiman...
Mohonkanlah kepada Allah agar mereka dibukakan pintu hatinya...

Lebih baik menjadi orang terasing daripada mempertaruhkan keimanan untuk memperturuti hawa nafsu kita...
Asing dimata manusia lebih baik daripada asing dihadapan Allah
Tak dikenal manusia lebih baik daripada harus tak dikenal Allah
Hina dimata manusia lebih baik daripada hina dihadapan Allah
Rendah dimata manusia lebih baik daripada rendah dihadapan Allah
Bukankah dunia bagaikan penjara bagi orang-orang mukmin dan surga bagi orang-orang kafir

Jangan pernah tebetik satu pun dihati untuk ingin dihargai cukup Allah sajalah yang menghargai
Jangan pernah tebetik satu pun dihati untuk ingin dipuji cukup Allah sajalah yang memuji
Kita tidak butuh penghargaan, pujian dan balasan dari mereka
Ingatlah Allah Maha Tahu atas apa yang kita lakukan cukup Allah sajalah yang membalasnya
Biarkan mereka tidak tahu atas apa yang kita lakukan ...Ikhlaskan dan bertawakallah
Sejatinya kebaikan akan senantiasa terlihat asing dimata manusia
Semoga Allah menguatkan keimananmu dan menjaga keistiqomahanmu
Niscaya ini tidaklah lama dibandingkan balasan Allah yang telah dijanjikan didalam kitabnya
Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar

Ukhti Muslimah…!!! Ketahuilah agama ini bukan hanya di mulut, tetapi ia menuntut adanya amal nyata, laksanakanlah perintah perintahnya dan jauhilah larangan larangannya

Pertarungan al-haq dan al-bathil itu belum usai, Saudaraku...
Kemenangan hari ini dan esok adalah milik kita...
Bebanmu adalah amanah kami...
Sebab kau bagian dari ummat ini...
Maka jangan lunturkan keyakinanmu...
Semoga Allah senantiasa memayungi kita dengan keadilan-Nya...
Demi kesejahteraan kita bersama...
Rapatkan barisan... Jalin ukhuwah...
Luruskan niat... Satukan langkah
Dengan bekal iman... Maju ke hadapan...
Al Qur’an dan sunnah jadi panduan..
Sucikan diri... Ikhlaskan hati...
Menggapai ridho Ilahi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar