Jumat, 04 September 2009

catatan kecil

“Takut kepada Allah adalah ilmu yang cukup, dan arogan kepada Allah adalah kebodohan yang cukup.” (At Tabarani)

Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (QS Az Zumar, 39: 9)

Allah SWT menginformasikan kepada kita dalam Al Qur’an bahwa orang-orang yang takut kepadaNya adalah mereka yang mempunyai ilmu (yaitu Ulama)
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” (QS Faathir, 35: 28)

“Siapa saja yang takut kepada Allah, dia adalah seorang ‘Alim (ahli ilmu). Dan siapa saja yang tidak taat kepadaNya, maka dia Jahil.”

Ilmu yang bermanfaat akan menjadikan seseorang memahami Allah, nama-nama dan sifatNya. Ini akan membimbingnya untuk takut kepada Tuhannya dan menjauhi apa yang dimurkaiNya. Ilmu yang baik akan menjadikan seseorang mencintai Allah dan semua yang Dia cintai, juga seorang hamba akibatnya akan bersandar kepadaNya, mempunyai kesabaran dalam masa fitnah dan hanya mencari pertolongan kepadaNya SWT. semata.

Seorang hamba akan menjadi senang melakukan apa yang Tuhannya minta kepadanya sampai dia mencintai dan membenci karena Allah dan mencari cara untuk mendekatkan diri kepadaNya dengan melakukan Sunnah dan amalan Naafilah. Allah SWT. berfirman:

“....dan hal yang paling dicintai oleh hambaKu adalah mendekatkan diri kepadaKu adalah (baginya melakukan) apa yang aku perintahkan kepadanya untuk dilakukan. Dan hambaKu akan menjaga kedekatannya kepadaKu dengan melaksanakan nawaafil –sampai aku mencintainya. Dan ketika aku mencintainya Aku mendengarkan atas apa yang didengar, melihatnya atas apa yang dia lihat, tanganya dengan apa yang dia perangi, dan kakinya dengan apa yang dia jalankan. Dan jika dia meminta sesuatu dariku, Aku akan menjawabnya. Dan Jika dia mencari perlindunganKu, Aku akan melindunginya. Dan Aku tidak Akan meragukan untuk melakukan apapun yang Aku ingin lakukan... Mu’min membenci kematian, dan Aku membencinya untuk melakukan dosa.” (Shahih Bukhari)


Tidak semua orang yang yang Aku anugerahi dan Aku beri nikmat, berarti Aku memuliakannya di hadapan-Ku tetapi itu merupakan ujian dan cobaan dari-Ku, apakah dia bersyukur kepada-Ku sehinnga Aku memberinya yang lebih ataukah dia kufur dan berpaling dari-Ku.
Tidak setiap orang yang Allah uji dan Allah sempitkan rizkinya pas-pasan dan tidak ada kelebihannya merupakan kehinaan dihadapan-Ku. Tetapi itu merupakan ujian dan cobaan dari-Ku.


Memang semua yang ada di alngit dan bumi memohon kepada Allah, baik Wali maupun musuh-musuh-Nya dan Allah SWT pun juga mengabulkan kedua-duanya. Makhluq yang dibenci Allah adalah musuh-Nya, ’Iblis’. Namun begitu ketika Iblis meminta suatu keperlusn dia pun mengabulkan-Nya. Tetapi yang dimintanya bukan unuk mendapatkan ridho-Nya. Tetapi karena apa yang dimintanya bukan untuk mendapatkan ridho-Nya. Maka hal itu justru menambah kesengsaraannya dan membuat dirinya semakin jauh dari Allah serta tertolak dari sisi-Nya.
Tapi kebanyakan dari kita tidak menyadarinya


Wahai saudaraku. Demi Allah aku benar-benar mencintaimu maka janganlah enkau lupa mengucapkan di akhir setiap sholat’Ya Allah tolonglah aku untuk mengingat-M, bersyukur kepad-M, dan beribadah secara baik kepada-Mu. Doa yang paling bermanfaat ialah memohon untuk mendapatkan ridho-Nya dan anugerah yang paling utama ialah pengabulan Allah terhadap permohonan ini.

Mungkin hanya ini yang bisa saya lakukan dan ini tidak lain dalam rangka tawashau bil haq, wa tawa bis shabr (nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran). Afwan jiddan kalau ada perkataan yang menyinggung atau tidak berkenan di hati antuna sekalian. Kalau
Jagalah Dien Allah, Allah akan menjagamu. Lindungilah Dien Allah, Dia akan berada di depanMu, kenali (atau ingatlah) Allah di waktu senang, Dia akan mengingatmu di waktu sukar.” (Musnad Imam Ahmad, dan Sunan At Tirmidzi)
“Yaa Allah, aku memintamu ilmu yang bermanfaat, dan aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat.” (At Tabarani)

Yaa Allah, aku berlindung kepada Mu dari jiwa yang tidak tercukupi, dan dari hati yang tidak bertaqwa, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari da’wah (do’a) yang tidak dijawab.” (Shahih Muslim)


Wallahu’alam bis Showab!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar